Mengenal Lebih Dekat Kata Kerja Pasif Beserta Contohnya

by Admin
3 menit

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sesuatu yang mungkin pernah kita dengar, tapi belum begitu paham. Yup, betul, kita akan membahas tentang kata kerja pasif. Nah, sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita simak dulu pengertian dasarnya.

Apa Itu Kata Kerja Pasif?

Pertanyaan pertama yang mungkin muncul di benak kita adalah, "Apa sih kata kerja pasif itu?" Kata kerja pasif adalah bentuk kalimat di mana subyek dari kalimat tersebut 'menerima' tindakan yang dilakukan oleh kata kerja, bukan 'melakukan' tindakan itu sendiri. Dalam kalimat pasif, si pelaku tindakan menjadi kurang penting atau bahkan disembunyikan.

Contoh kata kerja pasif:

  • Aktif: "Dia memenangkan lomba."
  • Pasif: "Lomba dimenangkan olehnya."

Mengapa Kita Perlu Menggunakan Kata Kerja Pasif?

Dalam beberapa situasi, penggunaan kata kerja pasif bisa lebih tepat dan elegan daripada kata kerja aktif. Beberapa alasan mengapa kita perlu menggunakan kata kerja pasif adalah:

   a. Fokus pada objek: Dalam beberapa kasus, kita ingin lebih menekankan pada objek dari suatu tindakan daripada si pelaku tindakan itu sendiri. Misalnya, "Buku ini banyak dibaca oleh siswa-siswa sekolah."

   b. Penyampaian lebih sopan: Kata kerja pasif juga digunakan untuk menyampaikan informasi dengan lebih sopan. Contohnya, "Mohon maaf, tiket konser sudah habis terjual."

   c. Si pelaku tidak diketahui atau tidak penting: Ada kalanya kita tidak perlu menyebutkan siapa yang melakukan tindakan tersebut karena si pelaku tidak diketahui atau memang tidak relevan. Misalnya, "Laptop saya telah diperbaiki."

Cara Membentuk Kata Kerja Pasif

Membentuk kata kerja pasif cukup mudah, teman-teman. Caranya adalah dengan menggunakan kata kerja bantu "di" diikuti oleh bentuk kata kerja ketiga (past participle) dari kata kerja utama. Untuk kata kerja berawalan me-, maka "di-" diganti dengan "di-".

Contoh:

  • Aktif: "Pak Amir memperbaiki komputer."
  • Pasif: "Komputer diperbaiki oleh Pak Amir."

Kapan Sebaiknya Menghindari Kata Kerja Pasif?

Meskipun kata kerja pasif memiliki kegunaan dan keindahan tersendiri, ada beberapa situasi di mana sebaiknya kita menghindarinya. Beberapa alasan menghindari kata kerja pasif adalah:

   a. Kalimat terasa rumit: Penggunaan kata kerja pasif dalam beberapa kalimat dapat membuat kalimat terdengar lebih rumit dan kurang langsung. Lebih baik menggunakan kata kerja aktif dalam kasus ini.

   b. Kurang energik: Dalam penulisan yang memerlukan energi dan dinamika, kata kerja pasif dapat membuat tulisan terasa kurang bersemangat.

   c. Kurang jelas si pelaku: Jika si pelaku tindakan adalah informasi penting dalam kalimat, sebaiknya gunakan kata kerja aktif agar lebih jelas.

Nah, itulah sedikit pembahasan mengenai kata kerja pasif. Meskipun sering digunakan dalam tulisan formal, tak ada salahnya memahami dan memanfaatkannya dalam tulisan blog kita. Ingat, pengetahuan tak pernah berhenti berkembang, dan setiap pengetahuan yang kita dapatkan adalah langkah maju bagi kemajuan kita dalam menulis. Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!